text
stringlengths
0
1.44k
Burung tempua si birek-birek,
Sayap diselak selongkar nikmat,
Guru membaca ilmu mendidik,
Umat berakhlak memimpin umat.
Murai sekawan si merbah batu,
Burung tempua si birek-birek,
Pena cendekiawan menulis di buku,
Guru membaca ilmu mendidik.
Ranting di dahan selisih bersilang,
Murai sekawan si merbah batu,
Qalam Tuhan di alam terbentang,
Pena cendekiawan menulis di buku.
Tingkap kaca selak diumpil,
Buka perlahan angin menderu,
Kian dibaca terasa jahil,
Hidayah Tuhan diharap selalu.
Penyapu lidi di atas peti,
Tingkap kaca selak diumpil,
Buku menjadi pilihan hati,
Kian dibaca terasa jahil.
Pasang pelita letak di tangga,
Penyapu lidi di atas peti,
Banyak harta perkara harta
Buku menjadi pilihan hati.
Burung tekukur kampung seberang,
Terikat di sangkar belahan rotan,
Mungkin kan gugur di laman orang,
Laman berpagar pohonan hutan.
Sayup berlagu burung tekukur,
Burung tekukur kampung seberang,
Usah ditunggu buah tak gugur,
Mungkin kan gugur di laman orang.
Pohon berduri di tepi perigi,
Sayup berlagu burung tekukur,
Insafi diri melangkahlah pergi,
Usah ditunggu buah tak gugur.
Pohon terap pohon berangan,
Pohon berduri di tepi perigi,
Usah berharap diharap jangan,
Insafi diri melangkahlah pergi.
Lecak tanah basahan tabir,
Susunan papan dinding selisih,
Segala seranah di hujung bibir,
Tiada diperikan indah berkasih.
Halaman basah lantai dicuci,
Lecak tanah basahan tabir,
Kelak berpisah bergunung caci,
Segala seranah di hujung bibir.
Rumpun selasih sudut halaman,
Halaman basah lantai dicuci,